Tugas Bahasa Indonesia mengedit EYD, pemakaian kapital, tanda baca.
Posted on Senin, 01 Oktober 2012
|
No Comments
pada umumnya balita lebih dahulu dapat
menyebut dan menirukan kata mama ketimbang papa kenyatan itulah yang mengilhami
salah seorang penggagas iklan untuk memperlihatkan kekecewaan seorang bapak
saat balitanya tetap saja menyuarakan bunyi mama sekalipun ia mencontohkan kata
papa para orangtua selanjutnya akan mengajarimanak mereka nama nama anggota
badan serta benda benda yang dekat dengannyandalam perkembangan selanjutnya
terutama orangtua terpelajar akan mengajari anak mereka membaca dan menulis
selain tentu saja memberikan berbagai macam mainan
Nabila 2 thn seorang anak balita yang
beruntung karena orang tuanya selain terpelajar juga tergolong orang yang
berada maka sejak dini ia dilatih dan dikenalkan dengan berbagai macam macam
mainan dan gambar gambar binatang astiyana dan huda orang tua nabila
menyediakan seperangkat alat tulis kertas buram dan spidol untuk corat-coret
menggambar dan menulis apa saja piker orangtuanya ketimbang mencorat-coret
tembok rumahnya yang bagus lebih baikanaknya corat coret kertas tetapi anak
tetap saja anak sekalipun nabila selalu diawasi pengasuhnya tetap saja tembok
rumah yang bagus itu dipenuhi oleh gambar dan coretan di sana sini
Bukan hanya nabila kebanyakan balita
biasanya tak akan melewatkan kesempatan menggambar mencoret coret kertas buku
atau tembok rumah manakala mendapat kesempatan untuk itu selain memuaskan rasa
penasarannya dengan mencoret-coret balita dapat mengeskspresikan emosi dan
pikirannya dan boleh jadi menyalurkan bakat dan minatnya dengan kesabaran dan
ketelatenan orang tua kebiasaan corat coret seorang balita dapat menghantarkan
menjadi pelukis jika kebetulan sang balita memang memiliki minat dan bakat kea
rah itu corat coret yang terarah juga dapat membiasakan anak untuk
berkomunikasi menyampaikan pesan dan ide bukan melulu secara oral melainkan
melalui gambar atau lukisan
Menyampaikan ide secara tertulis atau
menulis adalah sesuatu yang belum mentradisi di negeri kita Indonesia tercinta
sejatinya bangsa Indonesia lebih pandai bertutur ketimbang menulis kita bisa
dibuat terkagum kagum oleh kepandaian para mubaligh dalam berolah kata dan
berolah suara saat menyampaikan ajaran agama kita juga terpana mendengar
menyaksikan para pembawa acara atau presenter,saat memandu atau membawakan
suatu acara,baik pada siaran langsung maupun di layar kaca adapun para pngunjuk
rasa terutama pemimpin atau provokatornya kepandaian mereka dalam mengolah kata
sekalipun terdengar kasar dan vulgar tetap saja tidak bisa dianggap remeh